Exocoetidae atau ikan terbang adalah familia ikan laut yang terdiri atas sekitar 50 spesies yang dikelompokkan dalam 7 hingga 9 genera.
Ikan terbang ditemukan di semua samudra utama, terutama di perairan tropis dan subtropis di samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia. Ciri utamanya yang paling menonjol adalah sirip dadanya yang besar, memungkinkan ikan ini meluncur terbang secara singkat di udara, di atas permukaan air, untuk lari dari pemangsa. Peluncuran mereka biasanya sejauh sekitar 50 meter, namun mereka dapat menggunakan dorongan pada tepi gelombang hingga dapat mencapai jarak setidaknya 400m.
Ikan terbang termasuk ikan pelagis ekonomis penting, karena banyak dikonsumsi masyarakat dan telurnya merupakan komoditas ekspor,terutama Jepang. Provinsi Sulawesi Selatan adalah dominansi ekspor telur ikan terbang selama lebih dari 30 tahun. Perbandingan harga jual telur ikan dengan ikannya sangat mencolok.
Harga ikan segar hanya Rp 5.000,00–10.000,00/kg dan selalu stabil, sedangkan harga telur ikan pernah mencapai Rp. 450.000,00/ kg (kering) pada tahun 1998 (ALI 2005, komunikasi pribadi) dan selalu mengalami fluktuasi. Harga jual telur ikan saat ini berkisar pada Rp. 75.000,00/kg. Ikan terbang (Exocoetidae) mempunyai delapan marga, yaitu Cheilopogon (30 jenis) Cypselurus (11), Exocoetus (2), Fodiator (2), Hirundichthys (7), Oxyporhampus (3), Parexocoetus (3), dan Prognichthys (4).Eksploitasi telur dalam perikanan ikan terbang diperkirakan akan sangat mempengaruhi stok perikanannya.Dengan adanya indikasi penurunan produksi perikanan ikan terbang,baik ikan dan telur, dalam dua dekade terakhir ini,maka mulai dipikirkan usaha-usaha konservasidan pengelolaannya, yaitu dengan melakukan riset secara sistematik dan terarah.
0 komentar:
Posting Komentar