Jumat, 07 Januari 2011

MANFAAT IKAN BUNTAL

Tetraodontidae adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes.
Secara morfologi, ikan-ikan serupa yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar (tidak seperti tulang belakang Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat terlihat ketika ikan ini menggembungkan diri). Nama ilmiah ini merujuk pada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cangkang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka.
Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah Katak Racun Emas. Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan, namun daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan di Jepang (disebut diucapkan fugu), Korea (disebut bok), dan Cina (disebut  he2 tun2) dan disiapkan oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.
Tetraodontidae terdiri dari sedikitnya 121 spesies ikan buntal yang terbagi dalam 20 genera. Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropis dan tidak umum dalam di perairan zona sedang dan tidak ada di perairan dingin. Mereka memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang lebih dari 100 sentimeter (39 in).

Bagian yang paling beracun dari fugu adalah hati, telur, dan saluran pencernaannya. Tetapi bila pada saat pengolahan terkontaminasi oleh bagian organ dalam yang pecah, daging menjadi sangat beracun dan mematikan.
Racun yang terkadung pada bagian dalam ikan buntal ini disebut Tetrodotoksin (TTX). Dosis mematikan racun ikan buntal bagi manusia diperkirakan 2 mg TTX. Racun ini sangat mematikan dan akan bereaksi pada korbannya hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. Oleh karena itu pada umumnya di restoran tertentu makanan ini akan dihidangkan oleh sang koki setengah jam setelah masak dan dicoba oleh Chef koki tersebut sebelum dihidangkan untuk menjamin keamanannya.
Racun ini belum mempunyai antidote! Memasak tidak merusak racun tersebut. Sebaiknya hindari pandangan masyarakan yang salah mengenai memasak dapat membunuh racun tersebut.
Gejala keracunan TTX ini, akan diawali oleh rasa mual, muntah2, mati rasa dalam rongga mulut, selanjutnya mucul gangguan fungsi saraf yang ditandai dengan rasa gatal di bibir, kaki dan tangan. Gejala selanjutnya adalah terjadinya kelumpuhan dan kematian akibat sulit bernafas dan serangan jantung. Gejala tersebut timbul selama 10 menit pertama hingga 30 menit dan setelah itu akan menimbulkan kematian.
Oleh karena itu apabila anda mengalami gangguan diatas setelah mengkonsumsi ikan fugu ini ada baiknya anda segera ke rumah sakit untuk “dipompa” perut anda untuk mencegah racun masuk lebih dalam ke dalam tubuh melalui pencernaan, ini harus dilakukan sebelum 30 menit setelah makanan masuk ke dalam tubuh. Setelah itu pun , tetap waspada karena terkadang racun dapat bereaksi dalam 6 jam pertama setelah daging itu dipompa keluar.



0 komentar:

Posting Komentar