Jumat, 30 September 2011

RESEP JENANG KUDUS

Jenang kudus adalah makanan khas Indonesia. Namun, anda tidak hanya akan menjumpainya di dalam negeri, seperti di Jawa, tetapi juga di Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, dan Arab Saudi. Sebagai makanan khas, jenang atau dodol merepresentasikan citarasa masyarakat Indonesia akan sebuah makanan. Menjadi makanan khas Indonesia, jenang juga menyiratkan pergumulan usaha dalam tempo relatif panjang dan sarat tantangan serta bukan sebuah kebetulan. Di suatu saat kelak sejarah akan mencatat kiprah jenang kudus alias dodol Citra Persada di pentas dunia.

Menurut cerita rakyat, jenang kudus lahir ketika Sunan Kudus (salah satu anggota Wali Sanga) menguji kesaktian salah satu muridnya yang bernama Syech Jangkung alias Saridin dengan menyuruhnya memakan bubur gamping di tepi Sungai Gelis di wilayah Desa Kaliputu.
Padahal, gamping adalah salah satu hasil tambang yang sebagian besar mengandung kalsium karbonat dan biasanya dicampur dengan semen untuk digunakan sebagai bahan pembuatan tembok.

Ternyata Saridin tetap segar bugar sehingga Sunan Kudus berucap, ”Suk nek ono rejaning jaman wong Kaliputu uripe seko jenang.” Artinya lebih kurang, jika suatu saat kelak sumber kehidupan warga Desa Kaliputu berasal dari usaha pembuatan jenang.
BAHAN BAKU PEMBUATAN JENANG KUDUS
Jenang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, asal kata dari bahasa Jawa yang artinya sejenis penganan. Dibuat dari adonan yang terbuat dari tepung beras, santan, dan gula jawa. Dan prosesnya adalah santanan didihkan dengan api yang kecil, dan diaduk supaya santan tidak pecah. Gula jawa dilarutkan dengan cara direbus hingga meleleh semuanya  dan disaring untuk menghilangkan kotran pada gula tersebut , kemudian larutan gula di campur dengan santan yang sudah mendidih, dan di campur dengan tepung beras sedikit demi sedikit dan diaduk terus dcampuran dari ketiga bahan tersebut, hingga kalis atau mengental. Setelah mengental dipindahkan ke loyang dan dinginkan, setelah itu baru di packing.

0 komentar:

Posting Komentar